Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti berinteraksi dengan banyak orang
yang masing-masing memiliki karakter yang unik untuk membangun suatu relasi
atau hubungan. Tentunya, laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan cara dalam
hal ini. Dan kali ini, saya akan mengulas sedikit tentang keunikan laki-laki
dan perempuan beserta tips yang berguna untuk membangun komunikasi lebih baik
antar keduanya.
BAGAIMANA MEMAHAMI PEREMPUAN?
Bagi sebagian laki-laki, perempuan adalah makhluk yang membingunkan. Sering
kali mereka dikagetkan dengan sikap perempuan yang tiba-tiba ngambek tanpa sebab atau sikap-sikap
aneh lainnya yang menurut mereka sangat tidak masuk akal.
Sebenarnya dalam hal ini, perbedaan karakter
laki-laki dan perempuan menjadi salah satu penyebab bentrokan-bentrokan kecil seperti
contoh di atas. Harus ada kiat-kiat tersendiri bagi laki-laki untuk bisa memahami
keunikan karakter perempuan. Dan berikut ini ada beberapa tips beserta uraian
untuk menjawab rasa heran kaum adam terhadap kaum hawa.
Perempuan Cenderung Tidak To The Point
Ketika seorang perempuan hendak menyampaikan keinginannya, maka ia
cenderung untuk berbelit-belit. Misal suatu saat ada seorang adik perempuan
yang berbicara kepada kakak lelakinya seperti ini, “Waduh…. Mau kursus, tapi
kok hujan ya?” Bisa jadi saat itu sang adik ingin agar kakaknya mengantarnya ke
tempat kursus, bukan sekedar basa-basi saja.
Tapi sayangnya, banyak dari kaum adam yang
belum paham akan hal ini. Jadi, saran bagi laki-laki adalah cobalah untuk mencari
tahu inti permasalahan disetiap ‘pancingan’ yang diberikan perempuan. Bisa jadi
kalimat-kalimat yang diungkapkannya mewakili keinginannya saat itu juga. “Tidak”
untuk ucapan mereka, mungkin saja berarti “Ya” yang sesungguhnya. Begitu pula
sebalilknya.
Memahami Perubahan Emosi Perempuan
Dalam hal emosi, ada sebagian perempuan yang meluapkannya tanpa kendali
dan ada pula yang lebih suka menyimpannya jauh di lubuk hati.
Ketika seorang perempuan merasa sedih, marah,
gundah, kecewa, dan sebagainya, maka hal itu akan sangat mudah dideteksi oleh
perempuan lain. Sedangkan bagi seorang laki-laki, emosi itu harus benar-benar
ada pembuktian secara konkret dari si perempuan. Misal si A (perempuan) merasa
benar-benar marah kepada kepada si B (laki-laki), maka sebelum ada tamparan
keras dari A, si B tidak akan mengerti bahwa si A memang benar-benar marah
terhadapnya. Begitu pula ketika perempuan sedih, maka hanya dengan tetesan
airmata saja laki-laki akan paham bahwa si perempuan memang sedang bersedih.
Jadi untuk kaum adam, cobalah untuk sedikit
peka terhadap perubahan airmuka perempuan. Memang sulit, karena pada dasarnya laki-laki
kurang sensitif dan hanya bisa memahami apa yang benar-benar jelas di
hadapannya. Semua itu butuh proses dan latihan yang tidak mudah.
Ketika Perempuan Punya Masalah
Ketika mengahadapi suatu masalah, perempuan akan terus memikirkannya
sepanjang waktu dan terus berputar-putar di otaknya. Satu-satunya hal yang bisa
menghentikannya adalah ketika ia berbagi dengan orang, berusaha menceritakan kegundahannya
sampai mereka merasa bahwa bebannya sedikit berkurang. Oleh karena itu, seorang
perempuan akan lebih banyak berbicara ketika ia mempunyai masalah.
Tak soal bila mereka berbagi dengan sesama
perempuan karena mereka pasti akan berbicara dari hati ke hati. Namun ketika
mereka mencoba curhat ke seorang
laki-laki, seperti sahabat, ayah, dsb, yang terjadi bukanlah kelegaan, namun
bisa jadi mereka makin depresi.
Hal ini dikarenakan, kaum adam akan lebih disibukkan
untuk mencari pemecahan dari persoalan tersebut, padahal si perempuan lebih
ingin agar kamu berempati, mendengarkan apa yang dirasakannya, dan seolah-olah
ingin menanggung bersama apa yang dideritanya.
Jadi untuk kaum laki-laki, bila ada seorang
perempuan yang curhat tentang
persoalan yang dihadapinya, akan lebih bijak bila kamu mendengarkan sepenuhnya.
Beri solusi bila mereka minta. Selebihnya, dengar dan tunjukkan bahwa kamu
seolah-olah ikut merasakannya. Jangan sampai kamu menyalahkan si perempuan atas
apa-apa yang bersangkutan dengan problema yang mereka hadapi! Itu hanya akan
membuat mereka jera untuk mempercayai kamu lagi.
BAGAIMANA MEMAHAMI LAKI-LAKI?
Tidak jauh beda dengan pikiran laki-laki terhadap perempuan, sebagian
besar perempuan juga akan menganggap bahwa laki-laki adalah makhluk yang sangat
sulit dipahami. Tapi sekali lagi, hal ini bisa diselesaikan bila kita telah
paham keunikan kaum adam yang tentu saja jauh berbeda dengan kaum hawa.
Ungkapkan Inti Pembicaraan di Awal
Berbeda dengan perempuan, laki-laki lebih menyukai obrolan yang sudah
jelas maksudnya dari awal, seolah-olah otak mereka langsung bertanya “What do you want from me?”
Oleh karena itu, ketika seorang perempuan ngobrol
dengan seorang laki-laki, akan lebih baik bila si perempuan menyatakan dulu inti
pokok dari pembicaraan tersebut. Kalimat “Aku mau membicarakan masalah lomba tujuh-belasan”
jauh lebih baik ketimbang “Begini, aku mau ngobrol sesuatu dengan kamu”. Jangan
membuat kaum adam bertanya-tanya ketika kamu ingin ngobrol dengan mereka, itu
hanya membuat mereka semakin tak nyaman.
Katakan Kesimpulan, Bukan Segala Hal yang Ada di Kepala
Seperti yang telah dijelaskan di awal, laki-laki bukan lah makhluk yang
suka sekali ngobrol seperti kebanyakan perempuan. Tujuan mereka mengobrol
adalah untuk membagi informasi, mencari pemecahan masalah, dsb. Tidak seperti
kaum Hawa yang hanya sekedar ngobrol dan membicarakan banyak hal yang membuat
mereka senang tanpa menghiraukan inti dari pembicaraan itu sendiri.
Jadi, ketika perempuan ngobrol dengan laki-laki,
sampaikan saja kesimpulan dari proses berfikir kamu. Perbanyaklah bicara dalam
hati. Jangan semua proses berpikir yang ada di kepala dikeluarkan, seperti
membicarakan nanti mau pergi ke mana, ngomongin tentang ulangan besok, dan apa
pun itu yang masih termasuk proses berfikir. Itu hanya membuat mereka jengah dan
bisa jadi, kamu dianggap plin plan.
Ketika Laki-Laki Sedang Asyik dengan Dunianya
Tidak seperti perempuan, otak laki-laki didesign untuk melakukan satu pekerjaan saja dalam suatu kurun
waktu. Jadi jangan heran bila kamu dicuekkin oleh teman laki-lakimu ketika dia
sedang bermain game. Karena pada saat
itu, seolah-olah dunia hanya berisi dia dan game.
Mengganggu dunianya sama dengan membakar
emosinya. Bisa jadi laki-laki marah dengan hal yang menurut perempuan sangat
sepele. Jadi ketika kaum adam sedang disibukkan oleh sesuatu, akan lebih baik
bila kamu membiarkan mereka untuk menyelesaikan perkerjaannya dulu, baru
sampaikan apa yang ingin kamu sampaikan. Itu jauh lebih efektif.
Hargai Usaha Laki-laki
Bagi kaum adam, kepercayaan orang lain adalah satu poin yang sangat penting
saat mereka melakukan sesuatu. Semisal kakak lelakimu sedang membenarkan
komputermu yang rusak, maka yang dia butuhkan saat itu adalah kepercayaanmu dan
diamlah. Jangan sekali-kali bilang, “Udah lah, dibawa ke teknisi aja, ntar
malah rusak!” karena itu bisa membuatnya meradang. Dalam kasus lain misalnya, saat
kamu dan kakak lelakimu sedang tersesat di suatu daerah yang tak dikenal, maka
biarkan dia berputar-putar dan berusaha mencari jalan baru tanpa harus bertanya
kepada warga sekitar. Karena dengan bertanya, sama halnya dengan menunjukkan
kelemahan bagi seorang laki-laki. Pertolongan diperlukan, hanya ketika keadaan
sudah mendesak dan ia telah berusaha sekeras mungkin namun tidak berhasil.
Selebihnya, mereka lebih suka kesusahan demi menjaga harga diri, terutama di
depan seorang perempuan.
Selain kepercayaan, mereka juga membutuhkan
pengakuan dan pemujaan. Bila mereka berhasil melakukan sesuatu yang meskipun
itu adalah hal yang sepele, maka jangan lupa untuk mengakui bahwa dia bisa dan
sanggup sekaligus memuji usahanya. Dengan begitu, ia merasa telah dihargai dan
dianggap berguna. Harga dirinya akan terjaga dan mereka akan lebih bersemangat
untuk melakukan hal-hal yang lebih besar daripada sebelumnya.
Tidak membicarakan kegagalan laki-laki juga
merupakan salah satu cara untuk menghargainya. Mereka tidak suka bila disuruh membahas
kegagalannya apalagi bila dibanding-bandingkan dengan orang yang lebih sukses
darinya. Bisa jadi mereka sangat marah, bukan karena rasa iri, tapi lebih
karena harga dirinya terlukai.
Jadi, pada akhirnya bisa ditarik kesimpulan bahwa
dengan mempercayai, menghargai, dan memuji, kita telah menghargai usaha seorang
laki-laki.